Jumat, 01 Oktober 2010

EBook Pencak Silat


Alhamdulilah, akhir nya eBook pertama saya selesai juga. eBook pencak silat ini berjudul BUNGA RAMPAI PENCAK SILAT,  saya tujukan khusus nya bagi masyarakat umum yang ingin mengetahui apa dan bagaimana pencak silat. Bagi teman-teman penggiat silat, apalagi kalangan pendekar, tentu saja isi buku tidak terlalu diharapkan dapat menambah pengetahuan, sebab saya pun masih dalam tahap belajar.

Mohon dimaklumi.

eBook inisaya publikasikan untuk didownload secara gratis . Silakan dpwnload dan sebarkan melalui website anda masing-masing dengan tentu saja merujuk ke sini.  Umpan balik yang saya harapkan hanya sekedar komentar dan review atas ebook ini untuk perbaikan di masa depan. Sampaikan komentar anda di sini, dan buatkanlah review atas ebook ini di website masing-masing atau forum diskusi

Harapan saya semoga ebook ini dapat memberikan gambaran yang jernih tentang apa dan bagaimana pencak silat itu.
silakan download BUNGA RAMPAI PENCAK SILAT DI SINI

wassalam

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Bang Ochid minta maaf mau ikut komen untuk bukunya. Sungguh, saya memberanikan diri mengomentari semata2 karena rasa kagum saya terhadap ebook bang Ochid ini..
1. Disebutkan bahwa di Jawa Barat (Sunda) hanya mengenal istilah amengan, ulin, dan maenpo. Padahal di paragraph berikutnya muncul istilah "tujuh rupa penca". Selain itu juga sejak kecil saya sering mendengar istilah : "kendang penca", "kuda renggong rek menca", "naek panggung rek menca", "diajar penca dimana maneh?".. dan penca/menca disini memang betul2 bermaksud pencak silat. Gimana menurut bang Ochid?
2. Ini usulan saja dari saya yg org awam.. Kalo diperbanyak foto2 yg menunjukan sikap, jurus, dan teknik2 aplikasi silat dari yg jadul sampe yg jaman skrg sepertinya akan sangat menambah nuansa dan imajinasi pembaca. Foto tdk harus selalu yg bernuansa tradisional atau pedesaan (walaupun yg ini wajib ditampilkan untuk menjaga image dan originalitas), kan banyak juga perguruan yg sudah dikemas dgn modern dan berkelas walaupun alirannya tradisional misalnya background tempat latihannya yg bagus, seragamnya yg bagus, model peraganya berwajah "gaul", tapi peraga tersebut harus benar2 menguasai gerakan silatnya.. Hal ini penting untuk memberikan image thd anak muda bahwa silat juga bisa modern dan berkelas. Dan kalau memungkinkan sekalian saja dikasih tau rujukan untuk melihat videonya baik di youTube ataupun di Videsilat.com. Untuk anak2 muda yg malas membaca dan kurang tertarik dgn silat, foto2 ini akan bisa menjadi pancingan atau daya tarik pertama sebelum kemudian mereka jadi penasaran dan akhirnya membaca tuntas ebook tersebut.

Namun bagaimanapun saya menyatakan salut dan kagum dengan apa yg sudah dibuat bang Ochid.

Terima kasih & Salam kenal,
org awam silat

Unknown mengatakan...

salam kenal kembali (tapi kok anonim? gimana kenal nya kalo anonim? hehehe)
trima kasih atas perhatian dan kritikannya. memang betul saya menyebutkan ulin, maenpo amengan, untuk menyebut istilah silat dalam bahasa sunda (tentu pengertian masing2 istilah itu punya karakteristik masing2)hanya saja, saya tidak menuliskan "hanya mengenal istilah amengan, ulin, dan maenpo". di halaman dua belas paragraf pertama ulin, maenpo, amengan saya tuliskan di dalam (--)yang artinya pencak silat dalam istilah bahasa sunda. di halaman 12 saya maksud kan sebagai contoh kekayaan bahasa kita untuk menyebut istilah pencak silat. begitu juga di halaman 9 paragraf ketiga. ketiga istilah tersebut (amengan, ulin, maenpo) saya maksud kan untuk menyebutkan istilah pencak silat dalam bahasa sunda. kenapa saya tidak menyinggung istilah "penca"? 1. menurut yang saya tahu (bisa salah loh ya) penca lebih cenderung merujuk ke khasanah seni, kita sering mendengar istilah "kendang penca", "ibing penca", seperti yang sdr sebutkan di atas. 2. Ulin, amengan, maenpo merujuk kepada istilah silat yg lebih khusus dan khas sebagai sebuah permaian/teknik/seni bela diri dan lebih menekankan pada aliran, contoh nya : ulin kari, maenpo sabandar,maenpo peupeuhan,maenpo cikalong, amengan gerak gulung budidaya, ulin cimande, dsb. sampai sekarang saya belum pernah dengar istilah "pencak cikalong" (kecuali ibing penca cikalong), penca sabandar, pencak kari, pencak peupeuhan, dll.barangkali itu sedikit yang bisa saya sampaikan, dan mohon maaf kalau memang ada kesalahan itu karena pengetahuan saya yang masih dangkal.

untuk usulannya itu bagus sekali, dan mudah2an bisa terlaksana, insyaallah. saya pribadi lebih fokus untuk mendokumentasi silat per aliran dengan sejarah dan kekayaan jurus, teknik serta kaidah nya.

terakhir, usulan nya itu baru saja saya diskusikan dengan sobar saya seorang pendekar muda dari satu perguruan yang terkenal. jangan2 sdr anonim ini sobat ane, hehehe...

sekali lagi terima kasih masukan dan kritik nya
wassalam